Search This Blog

Wednesday, 9 November 2011

Study Wacana

1. Berdasarkan judul wacana tersebut, apa yang terfikir tentang korupsi yang ada di negara Indonesia?

  • Yang terlintas di fikiran saya adalah : korupsi yang ada di Indonesia bukanlah tindakan terorisme. sebab, korupsi di Indonesia adalah tindakan untuk memperkaya diri sendiri, bukanlah tindakan yang menghancurkan peradaban dunia. Korupsi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memperkaya diri sendiri. Sedangkan terorisme adalah suatu tindakan serangan yang terkoordinasi, yang bertujuan untuk membangikitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat.
2. Apa inti sari dari wacana tersebut?

  • Inti sarinya adalah : menurut Hidayat Nur Wahid, korupsi itu adalah bentuk dari tindakan terorisme, ujarnya di Deklarasi Aksi Resolusi dan Perlawanan Rakyat Sulawesi Selatan (SulSel) terhadap kejahatan. Dan pemerintah hanya mampu menghukum koruptor yang tingkat korupsinya baru miliyaran rupiah. Masih banyak koruptor yang tinghkat korupsinya mencapai miliyaran rupiah yang lari ke luar negri dan ini menjai masalah dan pekerjan rumah bagi aparat hukum...
3. Mengapa Hidayat Nur Wahid menyamakan pelaku korupsi sama dengan terorisme?
  • Karena korupsi merupakan bentuk tindakan terorisme atau tak lebih dari perbuatan teroris yang menghancurkan peradaban dunia...
4. Langkah-langkah apa yang telah ditempuh pemerintah dalam memberikan pelajaran bagi para koruptor?

5. Menurut anda, mengapa masalh korupsi di Indonesia sulit untuk diberantas sampai dengan tuntas?
  • Karena, korupsi di Indonesia telah menjadi budaya di kalangan pejabat, dan hukuman bagi para kkoruptor juga terbilang masih sangat ringan, dan juga dengan mudanya para koruptor melarikan diri ke luar negri, juga sangant menunjang terjadinya banyak kasus korupsi...
6.Berikan penjelasan adakah hubungan antara korupsi dengan pemerintahan yang tidak transparan!
  • Ya, tentu saja ada hubungannya, bahkan hubungannya sangat erat. Mengapa tidak? Krena pemerintahan yang tidak transparan memudahakan para koruptor untuk melakukan korupsi. Sehingga korupsipun akan terus merajalela...
7. Apasajakah indikator suatu instansi pemerintah yang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme?

8. Apa yang akan anda lakukan, jika kelak menjadi pejabat agar terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme?
  • Waduuhhh... Pertanyaan yang sulit di jawab, karena belum tentu seseorang itu bisa menahan diri dari korupsi. Namun yang saya akan lakukan adalah menjauhi pejabat-pejabat yang korupsi, memperkuat iman, dll....

Thursday, 3 November 2011

Fenomena Doppelganger - Kembaran yang misterius

Apakah kita memiliki kembaran di dunia ini ? Apakah kita dapat berada di dua tempat pada saat yang sama ? Dalam sejarah, ada banyak catatan mengenai orang-orang yang mengaku berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri. Fenomena ini sering disebut dengan istilah doppelganger.


Doppelganger berasal dari kata Jerman yang berarti "Double Walker". Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada bayangan diri yang dipercaya menyertai setiap manusia di bumi ini.

Fenomena ini berbeda dengan penampakan hantu. Jika penampakan hantu berarti seseorang melihat citra orang yang telah meninggal, maka fenomena doppelganger berarti melihat bayangan seseorang yang masih hidup. Dalam banyak kasus, Doppelganger dipercaya sebagai tanda-tanda kematian. Konon Ratu Elizabeth I berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri sebelum meninggal.

Entah kapan fenomena ini pertama kali muncul. Namun pada tahun 1691, ditemukan catatan mengenai Doppelganger yang ditulis oleh Robert Kirk yang menulis bahwa fenomena ini telah muncul dalam kisah-kisah rakyat Skotlandia dan Irlandia.

Kasus Dr.Wynn Wescott
Pada tanggal 12 April 1888, di British Museum of London, sebuah laporan doppelganger menciptakan kehebohan diantara karyawan museum. Dr. Wynn Wescott dan Pendeta W.T Lemon dijadwalkan untuk bertemu di ruang baca museum. Pendeta Lemon tiba beberapa menit lebih awal dan melihat Dr. Wescott sedang terlibat pembicaraan dengan seorang rekannya yang bernama Mrs. Salmon.

Tak berapa lama kemudian, Mrs Salmon dengan sopan mengucapkan salam kepada Dr.Wescott dan meninggalkan pembicaraan. Ia berjalan melewati pendeta Lemon dan juga memberi salam. Lalu, Mrs Salmon menoleh ke Dr.Wescott untuk memberitahu bahwa Pendeta Lemon telah tiba. Namun ia terkejut karena menyadari bahwa Dr. Wescott yang tadi berdiri telah hilang.

Pendeta Lemon dan Mrs. Salmon lalu bertanya kepada resepsionis dan petugas museum lainnya. Mereka mendapatkan jawaban yang sama. Semua memang melihat Dr. Wescott masuk ke ruangan itu, namun tidak ada yang melihat ia meninggalkan ruang tersebut. Kaget dan kuatir, mereka mengecek ke rumah Dr. Wescott dan tidak disangka mereka menemukan Dr. Wescott sedang terbaring di ranjang, sakit dan tidak meninggalkan tempat tidurnya sejak pagi.

Kasus Abraham Lincoln
Kasus doppelganger lainnya yang juga termahsyur adalah kasus yang dialami oleh Abraham Lincoln. Kisah ini diceritakan oleh Noah Brooks yang mengaku mendengarnya langsung dari Lincoln. Diceritakan bahwa saat Lincoln terpilih menjadi presiden, ia menjumpai "dirinya" dengan dua wajah di ruang tamunya. Satu wajah lebih pucat dibanding yang lainnya. Ketika ia mendekatinya, bayangan itu menghilang.

Lalu ia menghempaskan tubuhnya ke sofa untuk beristirahat dan bayangan itu muncul kembali. Beberapa hari kemudian, bayangan dirinya dengan dua wajah itu kembali muncul. Namun penampakan itu adalah penampakan yang terakhir kalinya. Ketika ia menceritakannya kepada istrinya, istrinya berkata bahwa dua wajah itu berarti Lincoln akan terpilih sebagai presiden untuk dua kali masa jabatan, sedangkan wajah kedua yang lebih pucat menunjukkan kalau ia tidak akan hidup melewati masa jabatan keduanya.

Entah darimana istrinya mengetahui hal itu, namun prediksinya terbukti benar karena pada tahun 1865 Lincoln terbunuh pada saat memegang masa jabatan keduanya.

Kasus Emilie Sagee
Dari antara semua kasus doppelganger yang ternama, mungkin kasus ini adalah kasus yang paling membingungkan. Kisah ini diceritakan oleh Robert Dale Owen yang mendengarnya dari Julie Von Guldenstubbe, anak kedua Baron Von Guldenstubbe.

Pada tahun 1845, ketika Julie berusia 13 tahun, ia menghadiri sekolah von Neuwlcke, sebuah sekolah khusus perempuan di dekat Latvia. Salah satu gurunya adalah seorang perempuan 32 tahun bernama Emilie Sagee. Walaupun Ms.Sagee dikenal sebagai guru yang baik, beredar rumor di sekolah tersebut bahwa "kembaran" Ms.Sagee sering terlihat muncul dan menghilang di hadapan para murid.

Pernah suatu kali diceritakan bahwa sementara Ms.Sagee sedang menulis di papan tulis, kembarannya yang sama persis muncul di sampingnya. Doppelganger itu meniru persis semua gerakan Ms.Sagee, bedanya ia tidak memegang kapur tulis. Peristiwa ini disaksikan oleh 13 murid di kelas tersebut.

Yang lebih luar biasa lagi adalah kejadian yang terjadi pada hari berikutnya. Pada saat itu, 42 murid sedang berkumpul di aula untuk pelajaran menjahit. Ms.Sagee sedang ada di kebun dan jelas terlihat dari jendela oleh para murid. Tiba-tiba, doppelganger Ms.Sagee muncul dan duduk di kursi di depan ruangan. Seorang murid yang pemberani berjalan maju dan berusaha menyentuh makhluk itu, namun ia merasakan ada sebuah hambatan yang tidak terlihat menghalanginya. Lalu doppelganger tersebut menghilang secara perlahan.

Ms.Sagee sendiri mengetahui hal ini, namun ia juga tidak mengerti fenomena apa yang sedang berlangsung. Menurutnya, ketika doppelgangernya muncul, ia bisa merasakan kelelahan yang amat sangat. Bahkan wajahnya berubah menjadi pucat pasi.

Doppelganger dan Budaya
Fenomena doppelganger memiliki banyak penjelasan beragam di berbagai bagian dunia. Di Denmark, ada sebuah kisah yang menyebutkan seekor Troll (makhluk mitos) menculik seorang wanita hamil dan kemudian menggantinya dengan doppelgangernya untuk menutupi kejahatannya.

Di dalam tradisi Yahudi, setiap orang dipercaya memiliki malaikat yang berwajah mirip sepertinya yang kadang-kadang muncul dan menampakkan diri.

Di dalam tradisi dan kepercayaan beberapa negara lainnya, doppelganger secara sederhana diartikan sebagai roh jahat yang mengambil rupa seorang manusia.

Teori Dr.Peter Brugger
Dalam konteks sains, Dr.Peter Brugger dari Zurich University Hospital, mengajukan teori adanya Doppelganger Syndrom. Sindrom ini, menurut Dr.Brugger, adalah sebuah perasaan dimana seorang pasien amputasi bisa merasakan kembali adanya anggota badan yang telah hilang. Dalam kasus Doppelganger, bukan hanya sebagian anggota badan yang dirasakan, melainkan seluruh tubuh "tambahan" dirasakan ada di luar tubuh dan berada diluar kendalinya.

Menurut Dr.Brugger, sindrom ini bisa terjadi ketika syaraf kita mengalami goncangan sehingga kita akan membawa representasi internal diri yang kemudian ditransfer ke dunia luar. Ini biasa terjadi ketika kita sedang mengalami stres, kesepian atau ketika otak kita mengalami luka atau tumor.

Bagi Brugger, fenomena syaraf ini dapat menjelaskan adanya "teman imajiner" yang dialami oleh banyak anak kecil.

Eksperimen Shahar Arzy
Selain Dr.Brugger, penjelasan ilmiah lainnya juga muncul pada September 2006 di Majalah Nature. Majalah itu merilis hasil eksperimen yang dilakukan oleh Shahar Arzy dan rekannya di University Hospital, Jenewa, Swiss. Mereka tanpa diduga berhasil menciptakan fenomena Doppelganger dengan menggunakan stimulasi elektromagnetik yang diberikan pada otak pasien.

Sang pasien disuruh berbaring diam di atas tempat tidur, lalu, mereka memberikan stimulasi elektrik pada Temporoparietal Junction (TPJ) di otak kirinya. Ketika stimulasi itu diberikan, dengan segera sang pasien bisa merasakan adanya kehadiran orang lain di tempat itu. Dengan demikian, eksperimen ini membuktikan bahwa fenomena ini mungkin berhubungan dengan terganggunya aktifitas otak.

Menurut Arzy, eksperimen ini mungkin dapat menjelaskan mengenai halusinasi yang sering dialami oleh penderita Schizoprenia atau paranoia.

Penjelasan Dr.Brugger ataupun Shahar Arzy memang dapat menjelaskan pengalaman Lincoln, namun tidak dapat menjelaskan pengalaman Dr.Wescott dan Ms.Sagee.

Misalnya dalam pengalaman Ms.Sagee, mungkinkah 42 orang murid tersebut mengalami gangguan Temporoparietal otak kiri secara bersamaan ?

Can you explain that ?
 
Copas....

Sunday, 9 October 2011

Pendapatku Tentang Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia

     Mohon maaf ni sebelumnya, kalau pendapat saya kurang berkenan di hati para pembaca.... :)
Kan ini cuma Pendapat Saya... :))  Semoga Bermanfaat....:)))
     Pendapat saya, tentang Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia masih sangatlah kurang dilaksanakan .
     Inti Budaya Demokrasi adalah "Kerjasama, saling percaya, menghargai keanekaragaman, toleransi, kesamaderajatan, dan kompromi.
    Di Indonesia, kerjasama sesama anggota masyarakat masih sangatlah kurang, masyarakata hanya mementingkan kerjasama yang menguntungkan dirinya sendiri. Maka dari itu kerja sama di Indonesia masih sangat kurang (memang begitulah masyarakat  Indonesia).
    Saling percaya, di zaman sekarang ini, terutama di Indonesia, sangatlah susah mencari orang yang mudah atau dapat di percaya, hal ini sangat mengurangi budaya demokrasi di Indonesia. (Rakyat Indonesia memang gak ada yang bisa dipercaya).
    Menghargai keanekaragaman di Indonesia, keanekaragaman bukanlah dihargai, malah dijadikan ajang untuk angkuh-angkuhan. Maksudnya, keanekaragaman tidak dapat diterima masyarakat Indonesia, seperti halnya perkelahian antar suku, ejek-ejekan antar suku, bangga-banggaan sukunya. Yaaaahhhh.... Begitulah Indonesia....
     Toleransi. Yeahhhh.... Toleransi... Hmmmmm.... Di Indonesia, bersikap toleransi itu juga sangatlah susah. Why? Because, warga Indonesia itu rata-rata hany mementingkan pendapatnya saja, tak pernah mau menghargai pendapat orang lain. Sehingga susah untuk mencapai demokrasi yang sesungguhnya.
     Kesamaderajatan. Waaaww.... Ini dia nih.... Hmmmm... Kesamaderajatan di Indonesia, terutama di mata hukum sangatlah tidak adil. Why? Lihat saja para pejabat yang berkorupsi seenaknya saja masih bisa berleha-leha di luar negri, dan saat di penjara, hanya di hukum 5 tahu penjara. Namun yang tak di herankan lagi di dalam penjara, para pejabat dierikan fasilitas layaknya rumah sendiri. Waaahhh.... Enak banget yaaaahh... Berbeda halnya denga seorang maling ayam, bisa-bisanya dihukum 2-3 tahun, waaahhhh.... Sangat tidak adil yahhh....
     Kompromi. Hmmmm... Ni lagi, orang Indonesia ini susah untuk berkompromi, rata-rata keras kepala semua, susah untuk di ajak berkompromi. Maka Indonesia gak maju-maju.
     Sekarang sih, tergantung pada pejabat dan masyarakatnya masig-masing. Serta generasi berikutnya. Untuk menciptaka demokrasi yang adil di Indonesia.
    Yeaaahhh... Mimpi saya sebagai seorang siswa. Agar di masa yang akan datang Indonesia semakin maju, bahkan lebih maju lagi dari Amerika Serikat dan China....
    Hmmmm... Tapi kayaknya bakalan susah nihhh......
    Habisnya Indonesia Tanah Airku, Tanah gak punya, Air pun beli.... :((





Thanks Before.... :))

Tuesday, 27 September 2011

Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani

1. Pengertian budaya demokrasi        

Berbicara tentang pengertian demokrasi, budaya demokrasi adalah kerja sama, saling percaya, menghargai keanekaragaman, toleransi,kesamaderajaan derajat, dan kompromi, lalu ada beberapa pendapat yang dapat kita jadikan acuan agar kita mudah memahaminya. Pendapat-pendapat tersebut antara lainnya dikemukakan oleh para took seperti berikut.
    1. Kranenburg.berpendapt bahwa demokrasi terbentuk dari dua pokok kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu Demos (rakyat) dan Kratein (memerinyah) yang maknanya adalah “ cara memerintah oleh rakyat”.
    2. Prof. Mr. Koentjoro Poerbobranoto. Berpendapat demokrasi adalah suatu Negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Maksudnya, suatu system dimana suatu Negara diikutsertakan dalampemerintahan Negara.
    3. Abraham Lincoln. Berpendapat bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Democracy is government oh the people, by the people, and for the people).
Berdasarkan pendapat dari tokoh-tokoh diatas, maka dapat diambil satu kesimpulan tentang pengertian demokrasi seperti berikut. Demokrasi adalah suatu paham yang menegaskan bahwa pemerintahan suatu Negara di pegang oleh rakyat, karena pemerintahan tersebut pada hakikatnya berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. System pemerintahan demokrasi adalah demokrasi langsung.Pelaksana demokrasi itu disebut demokrasi langsung (direct democracy).
Dalam masa sekarang ini, di mana penduduk Negara berjumlah ratusan ribu bahkan jutaan orang. Demokrasi langsung tidak mungkin dilaksanakan, sehingga dibutuhkan lembaga perwakilan rakyat. Anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum yang rahasia, bebas, jujur, dan adil. Oleh karena itu, demikrasi seperti ini disebut demokrasi perwakilan (representative democracy).
Inti pemerintahan demokrasi kekuasaan memerintah yang dimiliki oleh rakyat. Kemudian diwujudkan dalm ikut seta menentukan arah perkembangan dan cara mencapai tujuan serta gerak poloitik Negara. Keikut sertaannya tersebut tentu saja dalam batas-batas ditentukan dalamperaturan perundang-undangan atau hokum yang berlaku. Salah satu hak dalam hubungannya dengan Negara adalah hak politik rakyat dalam partisipasi aktif untuk dengan bebas berorganisasi, berkumpul, dan menyatakan pendapat baik lisan maupun tulisan. Kebebasan tersebut dapat berbentuk dukungan ataupun tuntutan terhadap kebijakan yang diambil atau diputuskan oleh pejabat negara.
Demokrasi pada masa kini antara lain menyangkut hak memilih dan hak untuk dipilih, menyangkut pula adanya pengakuan terhadap kesetraan diantara warga negara, kebebasan warga negara untuk melakukan partisipasi politik, kebebasan untuk memperoleh berbagai sumber informasi dan komunikasi, serta kebebasan utuk menyuarakan ekspresi baik memlalui organisasi, potensi, seni, serta kebudayaan, dan efektif dan lestari tanpa adanya budaya yang memawarnai pengorganisasian bebagai elemen politik seperti partai politik, lembaga-lembaga pemerintahan maupun organisasi kemasyarakatan. Demokrasi memerlukan partisipasi rakyat dan deokrasi yang kuat bersumber pada kehendak rakyat serta bertujuan untuk mencapai kemasalahatan bersama, itukah pengertian demokrasi.
2. Demokrasi sebagai meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
a.    Kebebasan
      Kebebasan adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri,tanpa telanan dari pihak mana pun. namun kebebasan bukan keleluasaan untuk melakukan segala hal tanpa batas.
b   Persamaan
      Persamaan itu berarti tidak ada keistimewaan bagi siapa pun, dan pemberian kesempatan yang sama kepad setiap orang dan semua orang.
c.   Solidaritas
      Solidaritas atau kesetiakawanan adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan dan bekerjasama dengan orang lain.
d.   Toleransi
      Toleransi adalah sikap menenggang pendirian yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.
e.   Menghormati Kejujuran
      Kejujuran adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran. Kejujuran diperlukan agar hubungan antar pihak berjalan dengan baik, dan tidak menimbulkan benih-benih konflik di masa depan.
f.    Menghormati Penalaran
      Penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupadari orang lain.
g.   Keadaban
     Keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi pekerti.

3. Masyarakat Madani
1. Makna Masyarakat Madani
Masyarakat madani masih merupakan sebuah proses dalam rangka reformasi. Masyakat madani adalah masyarakat yang mampu mengisi sruang publik, sehingga dapat menjadi bumper kekuasaan negara yang berlebihan. Dalam pemikiran reformasi ini masyrakat madani merupakan tujuan pemerintah demokrasi.
2. Ciri-Ciri Masyarakat Madani
Masyarakat madani merupakan konsep yang memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan maksan yang berbeda-beda. Kamu pun telah memahaminya pada pembahasan materi di depan. Nah dengan adanya berbagai pendapat tentang pengertian masyarakat madani, maka perlu kita pahami ciri-ciri dari masyarakt madani seperti yang diungkapkan oleh Bahmuller dibawah ini.
Merujuk pada Bahmuller (1997), ada beberapa karakter atau ciri-ciri masyarakat mafani, diantaranya sebagai berikut :
a. Teruntegritasnya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke dalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
b. Menyebarkan kekuasaan, sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
c. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didomisani oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
d. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu mkemberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
e. Tumbuh kembangnya kreaticitas yang pada mulanya terhambat oleh rezim-rezim totaliter.
f. Meluasnya kesetiaan (loyality) dan kepercayaan (trust), sehingga individu-individu mengakui keterlibatan dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
g. Adanya pembebasan masyarakat melelui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif.
Dari berbagai ciri tersebut, kiranya dapat dikatan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis, dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya. Dalam hal ini, pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya. Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat yang terbentuk begitu saja. Masyarakat madani adalah konsep yang dibentuk dari proses sejarah yang panjang dan memerlukan perjuangan yang terus-menerus. Apabila kita kaji masyarakat dinegara-negara maju yang sudah dikatakan sebagai masyarkat madani seperti berikut :
a. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, kelompok dalam masyarakat.
b. Berkembangnya modal manusia (human capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan telasi sosial antar kelompok.
c. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan dengan kata lain terbuka akses terhadap berbagai pelayanan sosial.
d. Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat serta lembaga-lembaga swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama dan kewajiban publik dapat dikembangkan.
e. Adanya kohesifitas (keterpaduan) antar kelompok dalam masyarkat serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan.
f. Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.
g. Adanya jaminan, kepastian, dan kepercayaan antara jaringan-jaringan kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antarmereka secara teratur, terbuka, dan terpercaya.
Itulah prasyarat-prasyarat yang harus kita penuhi untuk mencapai masyarakat madani. Tanpa syarat tersebut, maka masyarakat madani tidak akan terwujud.
3. Proses Menuju Masyarakt Madani
Sebagaimana dikatakan Ryaa Ryasyid, sebuah masyarakat madani (civil society) haruslah mandiri, tidak begitu terntung pada peran pemerintah atau negara. Barangkali, diantara organisasi sosial dan politik yang patut dicatat dan meiliki kemandirian cukup tinggi adalah organisasi yang termasuk dalam kelompok lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau Non-Governmental Organization (NGO) yang di Indoneisa jumlahnya mencapai ratusan.
4. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
1. Demokrasi dalam era Orde Lama
Dalam era Orde Lama, pelaksanaan demokrasi di Indonesia terbagi atas tiga periode, yaitu periode 1945-1949 (demokrasi dalam pemerintahan masa revulusi kemerdekaan), periode 1950-1959 (Demokrasi Parlementer), dan periode 1959-1965 (Demokrasi Terpimpin).
a. Demokrasi dalam Pemerintahan Masa Revolusi Kemerdekaan (periode 1945-1949)
Periode pertama pemerintahan negara Indonesia adalah periode kemerdekaan. Para penyelenggara negara pada awal periode kemerdekaan mempunyai komitmen yang sangat besar dalam mewujudkan demokrasi politik di Indonesia.
Pertama, polittical franchise yang menyeluruh. Para pembentuk nefara, sudah sejak semula, mempunyai komitmen yang sangat besar terhadap demokrasi.
Kedua, Presiden yang secara konstitusional memiliki peluang untuk menjadi seorang diktator, dibatasi kekuasaannya ketika Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dibentuk untuk menggantikan parlemen.
Ketiga, dengan maklumat wakil presiden, dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik, yang kemudian menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian di Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan politik di tanah air.
b. Demokrasi Parlementer (Periode 1950-1959)
Periode kedua pemerintahan negara Indonesia adalah tahun 1950 sampai dengan 1959, dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS), sebagai landasarn konstitusionalnya.
Masa demokrasi parlementer merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir semua elemen demokrasi dapat ditemukan perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia.
c. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Sejak berakhirnya pemilihan umum 1955, Presiden Soekarno sudah menunjukkan gejala ketidaksenangannya kepada partai-partai politik. Hal itu terjadi karena partai politik sangat berorientasi pada kepentingan ideologinya sendiri dan kurang memerhatikan kepentingan politik nasional secara menyeluruh. Pada suatu kesempatan di Istana Merdeka, beliau melontarkan keinginannya untuk membubarkan saja partai-partai politik. Selain itu, Soekarno juga melontarkan gagasan, bahwa demokrasi parlementer tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indoensia yang dijiwai oleh semangat gotong royong dan kekeluargaan.
2. Demokrasi dalam Era Orde Baru (Periode 1966-1998)
Dalam era Orde Baru, demokrasi yang berlaku di negara Indonesia adalah demokrasi Pancasila dimulai ketika rezim Soekarno berakhir. Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah serta budaya hidup bangsa Indonesia. Dalam demokrasi pancasila, kedaulatan yang dimaksud adalah kedaulatan yang berdasarkan musyawarah yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam yang berkedaulatan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap sertapersatuan dan kesatuan bangsa. Demokrasi Pancasila berdsarkan paham kekeluargaan dan gotong royong, yang ditujukan bagi kesejahteraan rakyat seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. hal ini bisa terjadi apabila Pancasila benar-benar dilaksanakan secara tanggung jawab.
3. Demokrasi Masa Reformasi (Periode 1999-sekarang)
Masa reformasi membawa angin segar bagi kehidupan demokrasi di Indonesia. Dalam kurun waktu 32 tahun di bawah rezim Orde Baru, kehidupan politik terbelenggu oleh ketentuan yang ada dalam lima paket undang-undang politik.
5. Pemilihan Umum Sebagai Sarana Pengembangan Budaya Demokrasi
Pelaksanaan pemilu di Indonesia
Pemilihan umum merupakan sarana demokrasi untuk mewujudkan sistem pemerintahan negara yang berkedaulatan rakyat. Pemerintahan yang dibentuk melalui sistem pemilihan umum yang akan memiliki legitimasi yang kuat. Pemilihan umum yang bertujuan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk dalam lembaga permusyawarahan atau perwakilan dan untuk membentuk pemerintahan. Pemilu yang demokratis merupakan sarana untuk menegakkan kedaulatan rakyat dan mencapai tujuan negara. Oleh karena itu, pemilihan umum tidak boleh menyebabkan rusaknya sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pemilihan umum di Indonesia antara lain diatur dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam undang-undang ini, yang dimaksud dengan pemilihan umum (pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas-asas berikut.
a. Langsung
Rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.
b. Umum
Pada dasarnya semua warga yang memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-undang ini berhak mengikuti pemilu. Pemilihan yang bersifat umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara, tanpa diskriminasi berdadsarkan suku bangasa, ras, golongan, jenis kelamin, kedaearahan, pekerjaan, dan status sosial.
c. Bebas
Setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa pun. Dialam melaksanakan haknya, setiap warga negara dijamin kemanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya.
d. Rahasia
Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketaui oleh pihak manapun dan dnegan cara apapun. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.
e. Jujur
Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap penyelenggaraan pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, serta semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
f. Adil
Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama serta bebas dari keuntungan pihak mana pun.
6. Menerapkan Budaya Demokrasai
Perilaku Budaya Demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
Bahwa negara Indonesia menerapkan demokrasi Pancasila. Itu artinya, perilaku budaya demokrasi di Indonesia didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi Pancasila. Perilaku budaya demokrasi di Indonesia didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi Pancasila. Perilaku budaya demokrasi tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai lingkungan kehidupan, mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat ataupun negara. Adapun contohnya sebagai berikut.
1. Lingkungan Keluarga
a. Sebagai kepala keluarga seorang ayah selalu berusaha bersikap adil kepada semua anggota keluarga.
b. Terbinanya sikap saling menyayangi, menghormati, dan menghargai antar anggota keluarganya.
c. Semua anggota keluarga melaksanakan kewajiban dengan baik dan bertanggung jawab.
d. Memecahkan masalah keluarga dengan musyawarah.
2. Lingkuangan Sekolah
a. Ikut serta dalam kegiatan OSIS, PMR. Pramuka, dan lain-lain.
b. Menghormati Kepala Sekolah, Gurum dan karyawan.
c. Mengikuti kegiatan belajar dengan baik dan tertib.
d. Menaati tata tertib Sekolah.
3. Lingkungan Masyarakat dan Negara
a. Melaksanakan peraturan yang berlaku, baik peraturan pemerintah pusat, daerah, maupun peraturan terendah.
b. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan.
c. Ikut serta dalam pemilu untuk memilih wakil-walik rakyat.
d. Ikut serta dalam kegiatan musyawarah desa
e. Membantu korban bencana alam.

Monday, 10 January 2011

10-01-2011

tau nggak apa yang buat aku happy...??
(pasti pada ngejawab nggak nih,, yakin dehhh,, hehe)

gini lo... pas abis pulang sekolah,, seperti biasa,, aku jemput sylvia untuk pulang sama,,
yaa... untuk kali ini,, kami berdua males puloang cepat.. akhirnya,, kami memutuskan untuk beli bakso dan memakannya di kantin... pas mau ke kantin,, eh gak taunya di lapangan badminton ada kak *****,, yang gak lain adalah cowok aku.. dengan malu-malu aku santai jalan bersama via menuju kantin...

di kantin kami cerita-cerita...
yaaaa... bisa di bilang nge-gossip lah... heheh
(maklum,, calon emak-emak... :P )

kami cerita-cerita tentang ***** (orang yang pernah PDKT sama aku... tapi udah keduluan sama kak *****)..
eh,, rupanya dia diam-diam udah jadian sama ****, anak satu kelasnya,, tapi satu forum sama aku waktu MOS..
haha ngeri juga dia ternyata... hahahahaha....

terus...terus... kami cerita tentang kak **** ( orang yang suka sama aku juga,, tapi nasebnya juga sama kayak *****...)
rupanya kak **** pun diam-diam juga uda nembak si *******,, (anak satu kelas *****,, dan ***** pun juga pernah suka sama dia)
tapi sayangnya kak **** di tolak (malang nian nasibmu nak) haha...




setelah lama kami bercerita,, kami pun memutuskan untuk pulang,, dan di pertengahn jalan mau pulang,, aku jumpa sama kak *****,, dia lagi lari-lari ke arah ku.. dan sebelum nyampe ke arah aku,, dia duduk di kursi,, sambil manggil aku  untuk duduk di sampingnya...
tapi,, aku nggak mau... soalnya ada kak *** di situ (dia pemangku adat di pramuka,, yang buat peradatan bahwa,, anak dewan ambalan itu nggak bole pacaran sama pesdik... kalau kamu anak pramuka,, pasti kamu ngerti dehh)...hehehe....
yauda.. ajakan dia aku anggap angin lalu...

pas ngelewatin lapangan badminton... rupanya ada yang maen badminton...
aku dan Via nonton... tapi kami nontonnya dari atas.. hehhe...yauda kami nonton dari atas...
gak lama kemudian,, setelah ada grup yang kalah,, di gantikan sama pemain baru,,yang gak lain dalah *****,,
oalah... kenapa dia lah yang harus main.. (pikirku sejenak)
tapi ya sudahlah.. aku tengoi lah dia main,, memang pas aku tengoi dia main,, dia salting gimana gimana gitu...
haha jadi malu sendiri aku lah,, apa lagi di situ ada temennya.. yang asyik merhatiin aku.. huhuhhhh jadi malu aku.... apa lagi di tambah sama pak mail yang bolak-bolik ngejein kak *****, gini katanya "si ***** ini semangat kali karena di tengoi cewenya dari atas nya ini, makanya semangat kali"...
uuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhh.... bukan main malunya aku... hahahahahahahaah.....
memang sih pas aku tengoi dia nggak pernah kalah,, heheh jadi bangga dikit... hohohohooh...

tak berapa lama dia main,, terfikir di fikiran untuk membelikkan dia minuman,,
yauda ku ajak si sylvia ke koperasi untuk nemeni aku beli minuman untuk sang pujaan hatiku yang tercinta itu ( yaelahhh... lebai banget sihhhh)....

yauda pas sampe di .koperasi,, aku belikkan dia my zone..
yaaaa... emang nggak seberapa sih...
tapi ya sudahlah...

sehabis beli minuman,, aku balik ke tempat tadi,,nengoi dia main badminton lagi,, pas aku balek,, temen-temennya pada senyam-senyum gitu,, uhhhhhh... jadi malu aku sumpah...
tapi aku biasa aja.. padahal dalam hati malu kali...

tak seberapa lama dia main,, rupanya datang lah guru pebimbing dia,, ketahuan dia kalau dia sama temen-temennya itu cabut les.. hahah kenak repet dia sama ibuk itu.... lucu kali mukaknya tadi pas kenak repet sama ibuk itu.. hahahahha

tapi aku sedih,, karena minuman yang ku beli nggak jadi dia minum...huhuhu

tapi dengan cepat langsung ku ambil hp ku.. ku sms gini
"yaaa,, kasian kenak marah"
"gak papa tuh"
"yaa,, kasian,, :( "
"biasa aja"
" :( "
" kenapa?? kok kayak gitu?? "
" iya,, soalnya tadi beli minuman,, eh rupanya  uda masuk kelas,, :( "
" oh,, yauda antar aja ke kelas abang,, "
" yauda keluar lah "
" nanti ajalah pas abang dah mau pulang,, alanya abang dah mau pulang nih... "
" ok,, yauda "

yauda aku nunggu sama Sylvia,, kami nunggu di post satpam,,
tak lama kemudian,, datanglah dia naek kereta... yauda langsung ku kasi lah minumnya...
pas aku kasi dia bilang gini " makasia,, eh... tapi udah,, cuma ini aja?? "
" jadi?" jawabku langsung..,
uhhh,, nyebelin banget tau nggak...
huuuuhhhh....

abis itu,, aku dan Via langung pergi,, pergi ke tempat bakso lagi,, ala'a perut kami lapar lagi,, heheh.. yauda kami beli la bakso itu,,
pas beli bakso,, tiba-tib dia nge sms,, katanya gini "pulang bareng yukk... "
 " yauda "

setelah dengan cepat ku antar kan Via menuju halte,, ku tunggu Via sampai menemukan angkotnya,, setelah Via menaiki angkot,, aku langsung menuju *****,,
yeaaahhh... dengan cepat kami pun pergi,, di tengah jalan,, ***** mengjakku untuk makan,, tapi karena aku sudah makan,, dan aku takut menolakknya,, aku hanya memutuskan,, anis minum aja ya...
yauda katanya...

yauda kami pun makan di tempat yang baru aja kami datangi...


yaaa.. setelah makan,, kami pun pulang lewat jalan belakang,,


gaada happy nya sebnarnya kn? Tpi aku udh senang bnget haru ini

hahahhahahhahaha




dah dulu lah...




dadaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...................................


:))))))))))))))
:DDDDDDDDDDDDDD
:PPPPPPPPPPPPPPPPP

Template by:

Free Blog Templates