1. Berdasarkan judul wacana tersebut, apa yang terfikir tentang korupsi yang ada di negara Indonesia?
- Yang terlintas di fikiran saya adalah : korupsi yang ada di Indonesia bukanlah tindakan terorisme. sebab, korupsi di Indonesia adalah tindakan untuk memperkaya diri sendiri, bukanlah tindakan yang menghancurkan peradaban dunia. Korupsi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memperkaya diri sendiri. Sedangkan terorisme adalah suatu tindakan serangan yang terkoordinasi, yang bertujuan untuk membangikitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat.
- Inti sarinya adalah : menurut Hidayat Nur Wahid, korupsi itu adalah bentuk dari tindakan terorisme, ujarnya di Deklarasi Aksi Resolusi dan Perlawanan Rakyat Sulawesi Selatan (SulSel) terhadap kejahatan. Dan pemerintah hanya mampu menghukum koruptor yang tingkat korupsinya baru miliyaran rupiah. Masih banyak koruptor yang tinghkat korupsinya mencapai miliyaran rupiah yang lari ke luar negri dan ini menjai masalah dan pekerjan rumah bagi aparat hukum...
- Karena korupsi merupakan bentuk tindakan terorisme atau tak lebih dari perbuatan teroris yang menghancurkan peradaban dunia...
5. Menurut anda, mengapa masalh korupsi di Indonesia sulit untuk diberantas sampai dengan tuntas?
- Karena, korupsi di Indonesia telah menjadi budaya di kalangan pejabat, dan hukuman bagi para kkoruptor juga terbilang masih sangat ringan, dan juga dengan mudanya para koruptor melarikan diri ke luar negri, juga sangant menunjang terjadinya banyak kasus korupsi...
- Ya, tentu saja ada hubungannya, bahkan hubungannya sangat erat. Mengapa tidak? Krena pemerintahan yang tidak transparan memudahakan para koruptor untuk melakukan korupsi. Sehingga korupsipun akan terus merajalela...
8. Apa yang akan anda lakukan, jika kelak menjadi pejabat agar terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme?
- Waduuhhh... Pertanyaan yang sulit di jawab, karena belum tentu seseorang itu bisa menahan diri dari korupsi. Namun yang saya akan lakukan adalah menjauhi pejabat-pejabat yang korupsi, memperkuat iman, dll....
0 komentar:
Post a Comment