Search This Blog

Tuesday, 3 July 2012

Depresi Terselubung


                “Depresi Terselubung” kata itu lah yang aku dengar ketika aku pergi ke sebuah Rumah Sakit ternama di daerahku, aku tak begitu terkejut dengan penyakit yang aku derita. Mengapa? Karena aku memang sering menyembukan semua depresi ku dari orang-orang, aku cendrung tertutup terhadap semua masalah yang aku derita. Namun di balik itu semua, aku sering menangis, menyesal dengan kehidupan ku yang begitu banyak di terpa masalah demi masalah. Masalah itu datang bertubi-tubi. Aku sempat hampir “gila” dengan semua itu, namuun mungkin Allah berkata lain, aku tidak di gilakan…
                Mungkin teman-temanku mengira, aku adalah seorang anak yang periang, heboh, dan tak pernah memiliki masalah apapun. Namun kenyataan di balik itu semua? Aku tak mampu untuk membendung masalah yang menimpa ku. Ya, mungkin sejenak aku dapat melupakan semua itu, namun hanya sejenak, tak mampu untuk selamanya… Wajar kan, jika aku selalu menangis dalam hatiku, ketika teman-temanku bercerita tentang indahnya keluarga mereka. Sering aku terdiam mendengarkan mereka bercerita, entah apa yang aku pikirkan.
                Aku iri melihat mereka, orang tua mereka mampu mengerti mereka, tetapi aku? Oh tidak!!! Mereka sama sekali tak dapat mengerti aku, terlebih lagi aku tinggal bersama ibuku dan ayah tiriku. Aku di nafkahi oleh ayah tiriku, ayah kandungku tak mau menafkahi aku, dia lebih memilih menafkahi istri baru dan anak-anaknya yang sekarang. Ohh…. Betapa sakitnya hatiiku, ketika aku menyadarinya.
                Aku berfikir bahwa aku hanya seorang gelandangan yang di ambil dari luar sana, dan di nafkahi karena rasa kasihan… Padahal, aku masih mempunyai orang tua yang masih hidup, meskipun mereka berpisah, tapi aku memiliki mereka. Namun kenyataannya saat ini, aku bagaikan tak memiliki keduanya. Kenyataan ini, membuatku membenci ayah kandungku sendiri, dan aku juga merasa malu dengan ibuku, aku seakan terlalu menyusahkannya, karena aku ada, dia selalu tak bisa hidup bahagia dengan suami dan anak-anaknya yang sekarang.
                Ibu juga sempat berkata seperti ini “Kau itu kan dibiayai sama dia, bukan ayahmu”
                Saat itu, aku merasa, aku hanya sebatang kara saja, tak mempunyai siapa-siapa di hidupku, ingin ku berlari, dan berteriak sekuat mungkin untuk menghilangkan beban ini, sedikit saja. Sempat juga terpikir di benakku, untuk pergi menjauh dari kehidupan mereka, aku tak ingin menyusahkan mereka. Tapi apa? Aku masih remaja, dan aku seorang wanita, aku takut dengan kerasnya kehidupan di luar sana.
                Dan akhirnya, aku harus menyusahkan ibuku dan ayah tiriku, yang seharusnya mereka bisa hidup bahagia dengan buah hati mereka. Aku bagaikan perusak kebahagiaan mereka. Namun, aku berjanji kepada diriku, kelak suatu hari nanti ketika sudah saatnya, aku akan pergi menjauh dari kehidupan mereka, dan aku akan membalas semua yang telah ibu dan ayah tiriku korbankan kepadaku.

                Terkadang, sering aku mengingat indahnya masa kecilku. Dipeluk, dicium, dimanja oleh kedua orang tua kandungku. Namun, ketika keduanya saling membenci, di saat itulah aku kehilangan seluruh kebahagiaanku. Saat itu, aku tak tau apa yang terjadi pada mereka berdua. Aku hanya anak kecil yang belum mengerti apa-apa, umurku masih 4 tahun ketika itu.
                Dari percerain itu, aku kehilangan perhatian dari kedua orang tuaku, padahal saat itu, aku masih sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari mereka berdua. Sempat juga terpikir di benakku, mengapa mereka begitu tega kepadaku, menghancurkan masa depanku, dan tak memperdulikan apa yang akan terjadi padaku di suatu hari nanti.
                Benarkan? Aku hanya benalu dan parasit bagi mereka, aku tak ada gunanya bagi mereka, aku cuma bisa menyusahkan mereka saja, menambah beban bagi mereka.

2 komentar:

Unknown said...

Semoga menjadi blogger yang paten ya :D oyah, maen-maen lah sekali-sekali ke weblog kami di http://www.ceritamedan.com disana bisa kasih komentar dan promo link blog juga kok :D dan sudah dipasang blog ini di weblog kami

Anis Nisa Nasution said...

Hahaaa..
blog ini cuma untuk curhat..
tapi, terima kasih atas pujiannya..
yaa sudah saya kunjungi kok :)

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates